TIMES BULUNGAN, JAKARTA – Tahun ini jemaah haji di musim haji 1446 disambut dengan pelayanan teknologi canggih sampai infrastruktur aspal karet yang semuanya dimaksudkan untuk kenyamanan dan kesehatan para jemaah.
Hingga hari ini sudah 890. 883 jemaah haji musim haji 1446 H dari seluruh dunia telah tiba di Arab Saudi.
Dengan teknologi canggih, Arab Saudi juga telah menerapkan penyederhanaan prosedur masuk bagi jemaah haji, dan tidak meninggalkan aturan ketat.
Direktorat Jenderal Paspor Arab Saudi telah, menegaskan kembali komitmennya untuk menyederhanakan prosedur masuk bagi jemaah haji dengan melengkapi platformnya di pelabuhan udara, darat, dan laut internasional dengan peralatan teknis canggih dan menempatkan mereka dengan personel multibahasa yang berkualifikasi tinggi.
AI Saudi
Presiden Otoritas Data dan AI Saudi (SDAIA), Dr. Abdullah bin Sharaf Al-Ghamdi juga telah memeriksa kesiapan operasional dan teknis pelabuhan udara, darat, dan laut Kerajaan yang ditunjuk untuk menerima jemaah haji tahun ini dalam pertemuan virtual dengan tim teknik dan teknis yang mengawasi fasilitas ini.
Al-Ghamdi meninjau proses yang bertujuan untuk menyederhanakan prosedur dan mengoordinasikan upaya dengan lembaga pemerintah terkait terkait operasi haji di pelabuhan.
Itu termasuk memastikan bahwa jemaah haji bisa melewati pelabuhan secara efisien dan dalam waktu singkat, serta menyiapkan lokasi yang dilengkapi dengan sistem teknis canggih untuk mendukung pekerjaan otoritas lapangan.
Selain itu, penekanan diberikan pada penerapan langkah-langkah pencegahan untuk memastikan fungsionalitas dan efektivitas sistem ini secara berkelanjutan sepanjang musim haji.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden SDAIA menekankan pentingnya menjaga efisiensi tinggi dan bekerja sama dengan lembaga pemerintah terkait untuk menjamin pengalaman yang lancar dan aman bagi para jemaah calon haji.
Ia menyoroti bahwa penggunaan data dan kecerdasan buatan dalam mengelola titik masuk dan pengendalian massa menggarisbawahi komitmen SDAIA untuk mencapai tujuan tersebut.
Visa Haji
Meski demikian Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi juga telah menegaskan kembali, bahwa hanya pemegang Visa Haji yang boleh melakukan haji.
Kementerian juga telah menekankan bahwa individu yang memegang jenis visa yang bukan visa haji dan berkunjung serta memasuki atau tetap berada di Mekkah serta tempat-tempat suci mulai tanggal 1 Dzulqaidah hingga 14 Dzulhijjah akan menghadapi denda hingga SAR 20 ribu.
Selain itu, pelanggar juga akan menghadapi deportasi serta larangan masuk selama 10 tahun ke Arab Saudi.
Kementerian mendesak semua orang untuk mematuhi peraturan dan instruksi haji ini.
Peraturan ini dimaksudkan untuk memastikan keselamatan dan keamanan para jemaah calon haji dan membantu mereka melakukan ritual mereka dengan mudah.
Kementerian juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan pelanggaran apa pun dengan menghubungi 911 di Mekkah, Madinah, Riyadh, dan wilayah Timur, atau 999 di seluruh Kerajaan Arab Saudi.
Layar Pintar
Sementara itu seiring dengan pelayanan bagi jemaah haji perempuan, Badan Urusan Perempuan di Masjid Nabawi juga telah meluncurkan layar interaktif pintar di area salat perempuan.
Langkah inovatif ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran kognitif dan menyediakan akses yang lancar ke sumber daya Islam melalui teknologi modern.
Layar ini, yang pertama di jenisnya di Masjid Nabawi, akan memungkinkan jamaah perempuan bisa menelusuri buku-buku Islam, memperoleh fatwa, dan mengunduh konten keagamaan sepanjang waktu.
Sistem ini mendukung 19 bahasa internasional, yang melayani berbagai latar belakang perempuan yang mengunjungi masjid.
Prakarsa ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan lingkungan spiritual dan pendidikan yang terpadu di Masjid Nabawi, yang sejalan dengan rencana operasional badan tersebut untuk musim haji 1446 H.
Aspal karet diperluas
Pemerintah Arab Saudi juga telah membuat terobosan yang inovatif dengan membangun aspal karet fleksibel yang berkualitas dalam merekayasa infrastruktur untuk meningkatkan kenyamanan jalan.
Penggunaan aspal karet fleksibel di jalur pejalan kaki di tempat-tempat suci untuk jemaah haji ini adalah perluasan dari musim haji 1445 H.
Teknologi ini mendaur ulang ban bekas dan mengubahnya menjadi lapisan aspal fleksibel yang menyerap benturan dan menyediakan jalur berjalan yang nyaman bagi jemaah calon haji.
Permukaan pintar ini membantu menyerap guncangan dan mengurangi tekanan pada persendian tubuh, terutama pergelangan kaki dan telapak kaki, memberikan kenyamanan saat berjalan dan berlari, yang berujung pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan dan peningkatan kualitas hidup para jamaah calon haji.
Eksperimen yang diumumkan oleh Otoritas Umum Jalan Raya (RGA) itu menunjukkan bahwa permukaan aspal dan trotoar biasa menimbulkan reaksi keras pada pergelangan kaki dan kaki jamaah haji, khususnya para lansia yang jumlahnya mencapai 53 perse dari jemaah haji.
Kesimpulan itu meningkatkan tekanan pada fasilitas perawatan kesehatan selama musim haji, dengan 38% cedera terkonsentrasi di area kaki dan pergelangan kaki.
Teknologi ini bertujuan untuk menyediakan aspal karet fleksibel untuk jalur pejalan kaki, memberikan kenyamanan dan fleksibilitas lebih baik saat berjalan atau berlari.
Beberapa percobaan perkerasan fleksibel telah dilaksanakan di pusat RGA.
Hingga Mei 2025, inisiatif ini telah berkembang sebesar 33 persen dibandingkan dengan musim haji sebelumnya. Kini, inisiatif ini mencakup area seluas 16 ribu meter persegi, termasuk jalur dari Masjid Namirah ke Stasiun Kereta Al-Mashaer di Arafah, rute utama haji.
Terobosan infrastruktur ini mencerminkan komitmen Visi 2030 terhadap pembangunan berkelanjutan, kota pintar, dan peningkatan keselamatan dan kenyamanan semua penduduk dan pengunjung.
Selain memberikan kenyamanan bagi jemaah calon haji dengan memperluas infrastruktur jalan aspel karet fleksibel, tahun ini jemaah calon haji di musim haji 1446 juga disambut dengan pelayanan teknologi canggih yang semuanya didedikasikan pemerintah Arab Saudi untuk kenyamanan agar dalam menjalankan ibadahnya semakin khusuk. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jemaah Haji Disambut Teknologi Canggih Hingga Perluasan Aspal Karet
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |